Makanan Khas Wonosobo
Berada di daerah yang beriklim sejuk biasanya membuat wisatawan ‘ngidam’ makanan yang enak-enak. Begitu pula saat travelers berada di Kota Wonosobo yang beriklim sejuk karena berada di kawasan pegunungan ini. Nah, berikut adalah kuliner khas Wonosobo yang bisa anda cicipi.Makanan yang satu ini disebut Mie Ongklok yaitu mie dicampur sayuran seperti kubis, kucai dan lainnya lalu direbus dan diberi bumbu. Bumbunya agak kental berwarna coklat. Paling enak menyantap mie ongklok bersama sate ayam dan Tempe Kemul. Lalu untuk penghilang dahaganya tentu saja minum teh yang berasal dari perkebunan Teh Tambi yang ada di kaki Gunung Sindoro. Ada teh hitam, teh hijau atau teh corbang.
Travelers bisa menemukan mie ongklok ini di Kios Mie Ongklok Khas Wonosobo Pak Muhadi. Letaknya di sebelah selatan Kota Wonosobo, tepatnya di sekira lampu merah sebelum SPBU Jl.A.Yani No.1. Selain itu ada juga di Resto Ongklok yang terletak di pinggir jalan raya menuju Dieng, di sebelah kanan jalan. Ada juga yang di sekitar Alun-alun Wonosobo.
Tidak cuma di daerah Jawa Barat saja yang ada makanan ini, serabi pun bisa travelers temukan di Wonosobo. Kuliner khas Wonosobo ini terbuat dari adonan tepung yang dicampur dengan kelapa parut lalu diberi topping gula jawa/gula aren. Dimasaknya pun diatas loyang terbuat dari tanah liat khusus untuk memasak serabi. Bau asap yang keluar dari arang, membuat serabi pun semakin maknyus.
Travelers bisa menemukan penjual serabi yang enak di dekat Warung Mie Ongklok Pak Muhadi, seharga Rp 1000 per buah. Satu lagi yang berada di dekat jembatan sebelah utara RSUD Wonosobo. Di sini harga per buahnya Rp 1.500 karena ukurannya sedikit lebih besar. Penjual serabi ini sudah mulai menjual dagangan sejak pukul 5 pagi hingga pukul 10.00 siang.
Tempe Kemul adalah tempe yang dilapisi adonan tepung dicampur daun kucai kemudian digoreng. Rasanya asin dan enak. Sedangkan Geblek adalah makanan dari tepung tapioka atau semacam aci kalau di Jawa Barat, dicampur dengan garam dan bawang, dibentuk angka delapan lalu digoreng. Rasanya juga asin dan enak. Gorengan khas Wonosobo ini bisa ditemukan dimana-mana dan cocok untuk dijadikan oleh-oleh.
4. Kripik Jamur
Namanya saja kripik jamur, tentu bahan utamanya dari jamur. Jamur
yang dipakai yaitu jamur tiram dan jamur kuping. Jamur-jamur tersebut
dibumbui lalu digoreng hingga kering. Setelah itu dikemas dengan
berbagai ukuran berat. Misalnya untuk keripik yang beratnya 1/4 kg
seharga Rp 12.000 hingga Rp 20.000, tergantung jenis jamurnya. Anda bisa
menemukan penjual keripik jamur di daerah Sumberan, sebelah barat
Alun-alun Wonosobo, di Desa Sambek.Carica adalah sejenis papaya yang hanya tumbuh di iklim dingin seperti di Dataran Tinggi Dieng. Bentuknya seperti papaya namun lebih kecil. Jika dikonsumsi langsung tidak terlalu enak. Sebab itu dibuat menjadi manisan karena tekstur buahnya tebal, lembut serta kaya vitamin dan mineral. Carica cocok dijadikan buah tangan karena dikemas dalam botol-botol selai kaca yang menarik.
0 komentar:
Posting Komentar